Panduan Tata Cara Budidaya Cabai


  Cabai adalah salah satu bahan yang terpenting dalam masakan. Tanaman cabai sendiri umumnya dapat ditanam pada dataran yang kurang dari 2000 meter. Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang tanahnya gembur, subur, tidak terlalu liat serta cukup air.

Saat budidaya tanaman cabai, permukaan tanah yang paling ideal untuk tanaman cabai adalah datar dengan kemiringan lahan 0-10 derajat dan membutuhkan sinar matahari penuh serta pH tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7. Sekarang ini, harga cabai sering berubah-ubah, kadang bisa melonjak tinggi, atau malah merosot dratis. Akan tetapi cabai sudah menjadi bahan pokok masakan, tentu banyak yang mencari cabai tersebut walaupun masih sedikit stok yang ada di pasaran.

Hal ini sangat mendorong para penaman untuk membudidayakan tanaman cabai. Anda ingin mendapatkan uang yang melimpah, cobalah berkebun membudidaya tanaman cabai dengan teknik dan cara yang benar, hasil dari panen cabai pun sangat memuaskan. Nah bila anda tertarik, blogiztic.net akan mengupas cara budidaya tanaman cabai yang benar sebagai berikut.

Syarat tanah yang diperlukan
- gembur
- subur atau banyak mengandung zat makan
- pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) , dan
- banyak mengandung humus
iklim yang harus ada
tanaman cabai rawit dapat tumbuh, baik pada daerah yang kurang hujan maupun yang sering hujan. Suhu udara yang diperlukan tanaman ini adlh berkisar antara 25-31 derajat C.

Alat yang diperlukan
Cangkul, garpu tanah, kored, gembor ember, sprayer, ember, meteran, keranjang, timbangan dan tali kenca (pelurus).
Bahan diperlukan dalam budidaya
Benih cabai rawit, pupuk kandang, urea, TSP, Bambo, Insektisida, Fungisida, KCL, Pelastik kecil bumbungan, Lalang atau daun kelapa.

Pengolahan tanah
Dapat Anda lakukan dengan membajak atau mencangkul sedalam 25–30 cm, hingga tanah menjadi gembur. Setelah itu biarkan 7–14 hari untuk mendapatkan sinar matahari.
Pembuatan bedeng
- lebar bedeng 100 – 120 cm.
- tinggi bedeng 20 – 30 cm.
- jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan.

Syarat pupuk kandang
Syarat pupuk kandang yang baik adalah
- tidak berbau.
- tidak panas.
- berwarna kehitam hitaman.
- benar – benar sudah matang.

Pesemaian tanaman cabai
pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik. Adapun tahapan pesemaian adalah ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut.
- lebar bedeng 1 – 1,2 m.
- panjang bedeng 3 – 5 m.
- tingi bedeng 15 – 20 cm.

Penyemaian benih tanaman cabai
Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih. Sebelum benih disemai atau ditabur, tempat pesemaian disiram merata. Beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
– semai bebas atau ditabur merata.
– semai dalam baris.
– semai berkelompok.

Cara penanaman tanaman cabai
- siram bibit yang akan ditanam.
- pilih bibit yangakan ditanam.
- lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit.
- padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah.

Pemeliharaan tanaman cabai
Ada beberapa tahap saat pemeliharaan tanaman cabai, diantaranya sebgai berikut:
a. penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng tanaman.
b. penyiangan
Rumput liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit.
c. pemupukan
Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
- urea = 200 kg
- TSP = 200 kg
- KCI = 150 kg
d. hama dan penyakit tanaman cabai
Hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
- tungau marah.
- kutu daun berwarna kuning.
- kutu gurem atau thrips.
Tanda – tanda tanaman terserang
- tanaman berwarna seperti perak.
- tanaman tampak pucat.
- daun menjadi layu.
Pengendalian
- cabut tanaman yang terserang berat.
- kumpulkan bagian tanaman yang terserang ,lalu dibakar.

Panen budidaya tanaman cabai
Panen merupakan kegiatan yang dinanti–nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman, produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar, hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2–3 tahun, sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar.

Cabai rawit dapat dipanen hijau (muda) dan dipanen merah atau sudah masak. Bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi.
Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4–7 hari sekali atau tergantung pada situasi harga pasaran.