Wirausaha Fashion Baju Muslim
Dewasa ini juga fashion baju muslim senantiasa berkembang dilihat tidak saja dari sisi mode saja namun juga dari sisis volume permintaan sesuai dengan selera masyarakat yang senantiasa berubah. Pasar permintaan untuk fashion baju muslim juga tidak akan pernah sepi dan bahkan pasarnya akan semakin tumbuh membesar. Hal inilah peluang wirausaha yang tidak bisa disia-siakan bagi yang berminat menekuni fashion baju muslim.
Mengukur kemampuan diri baik dari sisi ketrampilan memproduksi apakah akan diproduksi sendiri atau sebagai agen produsen lain serta kemampuan modal harus diperhatikan. Seringkali memulai menekuni bisnis baju muslim tidak serta merta harus membuat sendiri semua produknya, namun perlu proses belajar baik dari pengenalan bahan pakaian yang pas khususnya bagi masyarakat konsumen dan mengetahui tren yang berkembang baik saat ini ataupun kedepan. Termasuk pula target pasar yang akan dicapai harus ditentukan apakah akan mengarah pasar kelas bawah atau kelas menengah atas sehingga segala sesuatunya dapat dipersiapkan sesuai sasaran yang sudah ditetapkan.
Untuk bahan sendiri ada beberapa jenis bahan yang biasa digunakan sebagai bahan kain baju muslim yaitu katun baik katun lokal dan katun jepang serta spandek rayon. Kain katun jepang adalah bahan yang sering digunakan baik sebagai bahan utama atau bahan pendukung busana muslim. Katun Jepang disukai karena warnanya cerah, lebih awet dan tidak luntur bila dicuci. Meskipun disebut katun Jepang tetapi sebenarnya bukan diproduksi dari negeri sakura tapi dihasilkan dari industri tekstil nasional namun memang berkualitas ekspor. Kemudian katun lokal secara kualitas masih dibawah katun Jepang dimana warna dan ketahanannya masih dibawah katun Jepang. Sedangkan spandek rayon cocok digunakan sebagai bahan pembuat gamis, kerudung, manset dan legging.
Bagi anda yang berminat berwirausaha busana muslim ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Segmen konsumen perlu ditentukan apakah akan menyasar masyarakat bawah atau pasar menengah atas. Atau dari sisi segmen usia apakah mau menyasar usia muda atau dewasa. Dari sisi motif bisa apakah memilih segmen corak dan warna tertentu yang akan menjadi ciri khas produksi kita.
2. Pemilihan bahan seyogyanya adalah bahan pakaian yang akan memberikan kesan mewah dan elegan. Bahan kain yang digunakan bisa jenis kain satin, katun atau brokat. Perlu juga mengkombinasikan dengan beberapa bahan kain pendukung lainnya yang akan menambah kesan mewah yaitu bisa ditambah dengan sutra, bordir atau payet.
3. Memperhatikan mode yang saat ini menjadi tren. Mode busana muslim yang lagi tren tentu saja akan mendongkrak omset penjualan karena masyarakat masih banyak yang meminta.
4. Melakukan kerjasama keagenan untuk mengurangi kekurangan atau menambah daya saing karena sebagai agen retail tentu saja hanya akan fokus sebagai pemasar bukan sebagai desainer kalau kemampuan sebagai desainer masih dirasa minim.
5. Kalau kemampuan ekonomi sudah lebih bagus bisa menggunakan model iklan atau tokoh tenar sebagai anchor produk kita. Dengan menggunakan tokoh-tokoh tersebut tentu akan menambah kredibilitas produk.
Berikut ada beberapa sumber yang bisa sebagai rujukan baik sebagai suplier bahan baku kain atau jasa lainnya baik jasa maklon ataupun tempat kursus.
Penyedia Bahan Kain:
Toko Henvitex
Ruko Blok F no 64
Pasar Tn Abang – Jakpus
Tlp: 021-3910630
Sinar Bandung
Jl Babakan Gg Texas No 1 Babakan Majalaya, Bandung
Tlp: 0878 2316 7011
Jasa Kursus:
Kursus Tata Busana Wiwi
Jl KH Agus Salim No 30/8 (dh. Jl Sabang) – Jakpus
Tlp: 021-310 2936
Kursus menjahit Lusiana
Jl Cipinang Jaya II E No 32
Jatinegara – Jaktim
Tlp: 021 – 8575 309
Categories:
Distribusi
